Senin, 22 Maret 2010

terminal mangkang

Keberadaan kota Semarang yang strategis dimana berlokasi di titik tengah jalur Pantura dan berada pada simpul jalur penghubung utama antara jalur Pantai Utara dan Pantai Selatan memberikan keuntungan yang kedepan diharapkan dapat menjadi modal bagi Kota Semarang untuk berkembang menjadi simpul jasa dan distribusi serta pintu gerbang ke wilayah-wilayah lain.

Keberadaan strategis Kota Semarng ini saat ini didukung oleh Terminal Terboyo sebagai yang diras kurang efektif dalam mengatur perjalanan dari daerah barat menuju Solo, Jogja, Magelang dan sebaliknya. Untuk itu, Senin(8/8) diadakan peresmian Terminal penumpang tipe A Mangkang yang terletak di daerah Semarang Barat.

Terminal yang diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Ir. Jusman Syafii Djamal ini memiliki berbagai fasilitas diantaranya emplasemen penurunan lantai 2, emplasemen pemberangkatan 2 lantai, emplasemen angkota, area parkir AKAP dan mobil seluar 21.500 m2, bengkel bus, bangunan genset, serta mushola. Selain itu, terminal penumpang tipe A Mangkang ini juga dilengkapi dengan pos TPR bus, pos TPR parkir mobil/ motor, toko atau kios berbagai ukuran, toilet serta penginapan bagi para kru bus.

Kedepan, diharapkan dengan beroperasinya Terminal Mangkang ini akan meningkatkan pelayanan transportasi khususnya di Kota Semarang” ungkap Plh. Walikota Semarang, Mahfudz Ali, SH. MSi.

Lebih lanjut, dengan adanya terminal Mangkang ini akan dapat mendukung pembangunan wilayah serta meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di Kota Semarang, lanjut Plh. Walikota.

Terminal Mangkang rencananya akan melayani tiga angkutan penumpang yaitu penumpang Antar Kota Antar Propinsi(AKAP), Antar Kota Dalam Propinsi(AKDP), serta Angkutan Kota/ Angkutan Pedesaan. Untuk AKAP akan dioperasikan 6 lintasan baik baik untuk asal atau tujuan kota dan luar Kota Semarang. Sedangkan untuk AKDP jangkauan pelayanannya dinilai sudah baik dimana saat ini telah melayani 13 kabupaten. Jenis moda angkutan yang melayani AKDP ini terdiri dari dua jenis bus yaitu bus besar standar dengan kapasitas 54 tempat duduk dan mikro bus dengan kapasitas 16 hingga 24 tempat duduk. Selain, AKAP dan AKDP terminal Mangkang juga melayani 9 trayek angkutan perkotaan dan 1 trayek angkutan angkutan pedesaan.

Untuk pembiayaan pembangunan, terminal Mangkang ini dibiayai dari dana APBD II dengan total dana sebesar 46,5 miliar rupiah. Pembiayaan pembangunan terminal Mangkang ini terdiri dari enam tahap yang dimulai dari tahun 2003.

Menteri Perhubungan RI, Ir. Jusman Syafii Djamal dalam sambutannya mengungkapkan selamat dan kebanggaannya atas inisiatif pembangunan terminal Mangkang yang diklaim sebagai terminal penumpang terbesar di Pulau Jawa ini.